PT Halalan Thayyiban Indonesia Tbk Siap Jadi Katering Haji Lewat Produk Ready To Meal Makanku

Jemaah haji dari Indonesia menempati 10 persen kuota dari seluruh dunia. Sekali musim Pemerintah Indonesia memberangkatkan haji ke Tanah Suci sebanyak 22 juta jemaah.

Namun dengan komposisi tersebut, Indonesia belum bisa menyediakan pemenuhan makan bagi jemaah haji asal Indonesia di sana.

Melihat kondisi tersebut, PT Halalan Thayyiban Indonesia melalui produk Makanku terus berjuang untuk bisa menembus katering haji di Jeddah, Mekkah.

Usai bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Solo, Senin (21/11/2022), Founder Makanku, Puspo Wardoyo mengungkapkan, menjalankan rukun Islam yang kelima dengan naik haji tidak hanya dilihat dari sukses dalam ibadah namun juga sukses dalam hal makanan.

“Jemaah haji kita terbesar di dunia. Sering soal katering ini jadi kendala saat menunaikan ibadah haji. Mulai dari rasa yang tidak pas dengan lidah jemaah haji hingga keterlambatan katering,” ujar Puspo.

Puspo menjelaskan kunjungan dari Menteri Erick Thohir untuk mengecek produk Makanku.

“Kalau dari Pak Erick intinya BUMN akan mensupport, berkolaborasi, mendorong UMKM katering haji dari Indonesia. Ibadah haji harus sukses juga dalam hal makanan. Makanku mensukseskan ibadah haji,” tutur Puspo.

Pentingnya penyediaan katering haji bagi jemaah Indonesia lanjut Puspo juga sebagai salah satu cara menambah devisa negara.

“Masalahnya tidak di haji saja tapi di makanan juga. Kita baru pada tahap kenyang, terpenuhi namun belum sampai pada tahap enak. Ini harus dipikirkan. Jadi sukses haji dan sukses makan untuk kelancaran ibadah,” terangnya.

Menurut Puspo selama ini jemaah haji Indonesia untuk kebutuhan makan di tanah suci didominasi Thailand, Vietnam, India dan Mesir.

“Kalau dari Indonesia ini jelas yang masak orang Indonesia, halal, tahan lama dan selalu fresh dan tidak akan basi. Semua hasil dari bahan pokok Indonesia, otomatis bisa menarik devisa dari sektor makanan. Selama ini yang belum pernah dilakukan pemerintah,” urai Puspo.

Puspo mengatakan dari pengalaman di tanah suci penyediaan makanan bisa terlambat sampai 20 jam. Dari dimasak, disajikan sampai bisa dinikmati oleh jemaah.

“Dengan food pack jemaah haji akan bisa beribadah dengan tenang. Kita juga sudah mencari menu-menu makanan nusantara yang sifatnya bisa dinikmati orang banyak misal rendang, soto daging, balado, asam manis dan lainnya,” urai Puspo.

Sementara itu, Direktur Utama PT Halalan Thayyiban Indonesia Tbk Sugiri menyebut anggaran dari pemberangkatan jemaah haji Indonesia setiap tahunnya mencapai 2 triliun namun yang kembali ke Indonesia dalam bentuk devisa hanya 7 miliar.

“Pemerintah Indonesia dan Saudi Arabia perlu memikirkan bagaimana menggunakan teknologi food pack untuk katering haji, tidak lagi fresh meal. Bila kerja sama ini terjalin maka Indonesia yang mengawali. Artinya Indonesia paling siap,” tandas Giri.

Namun, lanjut Giri, penyediaan katering haji dari Indonesia ini tidak bisa berjalan sendiri, perlu kolaborasi dan support lintas kementerian seperti Kementerian BUMN, Kemenag, Kemenlu, Kemendag, BPOM dan lintas sektor terkait lainnya.

“Bagaimana mensinergikan ini juga dari sektor transportasi agar biaya lebih ringan. Jemaah mendapatkan makanan sesuai selera karena yang masak dan bahan dari kita. Juga menambah pemasukan buat negara dalam bentuk devisa,” pungkas Giri.

Sumber: PT Halalan Thayyiban Indonesia Tbk Siap Jadi Katering Haji Lewat Produk Ready To Meal Makanku – Mettanews.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *